Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2015

FITOHORMON : GIBERELIN

Gambar
Karakter tanaman yang terserang oleh jamur Fusarium heterosporum , pertumbuhan batangnya terjadi secara berlebihan. Hal tersebut disebabkan jamur yang menumpanginya menghasilkan senyawa aktif giberelin (asam giberelat). Saat ini sudah ditemukan 20 jenis giberelin yang diisolasi dari jamur Fusarium antara lain: GA1, GA2, GA3, GA4, GA7, dan GA9, sedangkan giberelin yang diisolasi dari tumbuhan tinggi antara lain: GA5, GA6, dan GA8. Sistem Cincin "Gibhane" Rumus bangun seyawa giberelin ditandai oleh adanya sistem cincin "gibhane". Setiap jenis giberelin perbedaannya ditandai oleh ada tidaknya gas hidroksil pada ikatan rangkap cincin A atau adanya gugus hidroksil antara C dan D. Giberelin ditemukan pada angiospermae, gymnospermae, paku, lumut, jamur, dan bakteri. Konsentrasi giberelin pada organ tanaman tidak selalu sama tergantung dari jenis organ dan umur tanaman. Daun yang muda lebih kaya giberelin daripada daun yang tua. Organ akar merupakan pembentuk gibe...

DINAMIKA POPULASI BURUNG AIR DI RANCABAYAWAK (2009)

Informasi mengenai dinamika populasi burung air di Rancabayawak diperoleh dengan wawancara dengan penduduk di sekitar lokasi pengamatan pada tanggal 11 Maret 2009. Terdapat 2 orang informan yang dianggap cukup kompeten dan bersedia memberikan informasi mengenai keberadaan burung air di lokasi pengamatan. Pak Kandi dan pak Uju adalah warga kampung Rancabayawak yang sudah lama tinggal di sana. Menurut beliau dahulu di sini terdapat sangat banyak jenis maupun jumlah burung air, diantaranya adalah kuntul ( Bubulcus ibis ), blekok ( Ardeola speciosa ), ayam-ayaman , kokondangan ( Ixobrychus cinnamomeus ), waliwis ( Dendrocygna javanica ) dan kowak ( Nycticorax nycticorax ). Luasnya areal pesawahan menjadi tempat yang cocok untuk mencari makan burung-burung ini. Burung-burung air di sini jumlahnya dapat berlimpah saat musim panen atau saat sawah sedang di bajak, kira-kira sekitar bulan April. Menurut informasi pak Kandi burung-burung air terutama kuntul dan blekok sering terliha...

EVOLUSI TUMBUHAN

Salah satu proses yang terjadi dalam evolusi tumbuhan adalah terjadinya evolusi pada poliploidi dan genom tumbuhan. Penggandaan genom/ poliploidi telah dan terus menjadi intisari dalam evolusi tumbuhan. Genom tanaman modern mengandung bukti dari rentetan kelipatan suatu proses poliploidi pada zaman dahulu, yang sering kali diikuti oleh suatu eliminasi penggandaan gen. Poliploidi memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap ekspresi gen melalui formasi dari suatu poliploidi dan proses evolusi yang berkelanjutan. Polipliodi adalah suatu proses masa lampau dan berulang yang mendorong terjadinya berkurangnya diferensial gen. Pengertian yang mendalam mengenai poliploidi pada tingkatan molekular sudah mengalami suatu kemajuan ldalam beberapa tahun yang lalu, serentak dengan peningkatan yang bersifat eksponen dalam urutan informasi, ketersediaan informasi biologis, dan pendekatan baru untuk mempelajari ekspresi gen. Kemajuan ini  meningkatkan kesadaran kita mengenai frekwens...

FITOHORMON : AUKSIN

Hormon baik pada hewan maupun tumbuhan fungsinya hampir sama yaitu mengaktifkan suatu reaksi enzimatis. Pada tubuh hewan hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin (kelenjar yang khusus) tetapi pada tumbuhan tidak terdapat kelenjar khusus yang menghasilkan hormon. Tetapi persamaannya baik pada hormon tumbuhan maupun hormon hewan bekerja pada konsentrasi rendah yaitu 1 gram/ 10 -8 liter. Hormon pada tumbuhan dinamakan juga fitohormon, hormon pertumbuhan, substansi pertumbuhan, atau pengatur pertumbuhan, ada yang bersifat aktivator atau inhibitor. Auksin Dalam tubuh tumbuhan, auksin dibentuk pada jaringan meristematis (apikal meristem), pada daun muda, pada polen yang sedang berkecambah, pada kuncup bunga dan buah yang masih muda. Prekursor hormon auksin adalah triptofan yang diubah oleh enzim dengan gugus aktif Zn (Zinc). Tumbuhan yang mengalami defisiensi Zn maka pembentukan auksin (IAA) akan terhambat. Auksin dalam tubuh tumbuhan ditemukan bermacam-macam: -   ...

DINAMIKA DUNIA TUMBUHAN : FAMILI TUMBUHAN KENAPA BISA BERUBAH ???

“Kok famili tumbuhan ini berubah sih....?” “Famili tumbuhan ini udah pindah ke sini lho, jadi weh harus ganti tumbuhan buat praktikum” “Sekarang famili tumbuhan ini jadi ini lho..!  ”oh iya??!” Sering saya mendengar dari temen-temen maupun junior yang sedang mengambil mata kuliah taksonomi tumbuhan (Khususnya Phanerogamae) mengenai pertanyaan-pertanyaan di atas. Bagi orang yang menyenangi mata kuliah taksonomi mungkin itu bukan hal yang aneh. Tapi bagi teman-teman yang baru mengenal dan kurang memperdalam tentu jadi hal yang nggak biasa. “Kenapa ya kok bisa begitu?’’ Sebelum mengetahui alasannya, baiknya kita mengenal sistem klasifikasi tumbuhan Angiospermae yang banyak dipakai dan yang digunakan saat ini (sistem klasifikasi terbaru). Umumnya/kebanyakan, sistem klasifikasi Angiospermae yang banyak dipakai menggunakan sistem klasifikasi Cronquist (yang diperkenalkan oleh arthur Cronquist). Dasar pengklasifikasiannya berdasarkan ciri morfologi, anatomi, dan kimia...

ENZIM

Enzim, mayoritas terdiri atas protein dan aktivitasnya sangat ditentukan oleh struktur protein tersebut. Berat molekul enzim seperti berat molekul protein berkisar antara 12000 – 1 juta. Enzim mempercepat suatu reaksi tanpa ikut bereaksi. Suatu senyawa pembentuk enzim dinamakan zymogen (enzim yang belum aktif). Pemberian nama enzim berdasarkan pada: a.      Substrat yang terdiri dari 3 huruf diganti dengan “-ase”, contoh: selulosa → selulase b.     Pekerjaan yang dilakukan enzim, contoh: enzim hidrogenase → peran memindahkan H 2 dari substrat ke molekul lain. Enzim berdasarkan cara kerjanya: 1.      Enzim hidrolase → enzim yang memecah substrat dengan penambahan air (tanpa air tidak akan bereaksi) 2.       Enzim desmolase → enzim yang bekerja memecahkan substrat tanpa membutuhkan molekul air. Sifat-sifat enzim: 1.      Bersifat katalis → mempercepat reaksi dan dalam ju...