Karakter tanaman yang terserang oleh jamur Fusarium heterosporum, pertumbuhan batangnya terjadi secara berlebihan. Hal tersebut disebabkan jamur yang menumpanginya menghasilkan senyawa aktif giberelin (asam giberelat). Saat ini sudah ditemukan 20 jenis giberelin yang diisolasi dari jamur Fusarium antara lain: GA1, GA2, GA3, GA4, GA7, dan GA9, sedangkan giberelin yang diisolasi dari tumbuhan tinggi antara lain: GA5, GA6, dan GA8.
Sistem Cincin "Gibhane" |
Rumus bangun seyawa giberelin ditandai oleh adanya sistem cincin "gibhane". Setiap jenis giberelin perbedaannya ditandai oleh ada tidaknya gas hidroksil pada ikatan rangkap cincin A atau adanya gugus hidroksil antara C dan D. Giberelin ditemukan pada angiospermae, gymnospermae, paku, lumut, jamur, dan bakteri. Konsentrasi giberelin pada organ tanaman tidak selalu sama tergantung dari jenis organ dan umur tanaman. Daun yang muda lebih kaya giberelin daripada daun yang tua. Organ akar merupakan pembentuk giberelin dan mentranslokasikan ke bagian lain melalui xylem. Secara umum konsentrasi giberelin tinggi pada jaringan yang sedang tumbuh dan berkembang.
Fungsi giberelin:
- memacu perpanjangan batang tetapi pengaruhnya bervariasi dari organ ke organ dan dari tanaman ke tanaman
- memperpanjang sel pada meristem sub-apikal dan merangsang pembelahan sel pada meristem apikal
- tanaman bit yang mengalami penambahan giberelin akan mengadakan pertumbuhan 6-8 kali daripada yang tidak mendapat perlakuan giberelin
- pada kacang polong, giberelin merangsang pembelahan pada jaringan meristem sub-apikal dan merangsang perkembangan sel pada jaringan dibawah sub-apikal
- mampu mengatasi efek penghambatan pertumbuhan yang diakibatkan oleh cahaya merah (infra red) → benih di tempat gelap disinari dengan cahaya merah yang redup maka pertumbuhannya akan terhambat dan bila diberi perlakuan giberelin maka pertumbuhannya akan normal
- akar tanaman pada umumnya tidak begitu jelas responnya terhadap giberelin (kadang-kadang giberelin merangsang pertumbuhan akar)
- biji yang dorman atau tumbuhan yang dorman setelah menggugurkan daun dapat kembali aktif setelah mengalami perlakuan pemberian giberelin (breaking dormant)
- merangsang pembentukan bunga, yaitu merangsang terjadinya pertumbuhan vegetatif menjadi generatif
- mampu mengubah jenis kelamin betina menjadi jantan pada bunga dan mampu meningkatkan pembentukan antheredium
- meningkatkan pembentukan α amilase dan protease dalam endosperma → merangsang perkecambahan
Sumber : Catatan pribadi kuliah Fisiologi Tumbuhan yang disampaikan oleh Dr. H. Oman Karmana MS (Alm.)